Jumat, 02 April 2010

Surat untuk Ibundaa

Sekarang waktu menunjukkan pukul satu lewat lima puluh delapan menit di hari ke dua di bulan April diantara langit hitam ditemani perhiasan malam..


sebuah kenangan kembali ke dalam ingatanku akanmu
akan sebuah ketulusan dan kepastian akan cintamu
aku tahu kau mencintaiku dengan sederhana
kau ada untukku di kala lara, dan dalam rengsa
rasa rindu yang kian membara di hati
membawa tetesan kesedihan itu untuk menetes
aku akan selalu mencintaimu
walau lautan berubah menjadi darah
aku pernah merasakan cinta tak ternilai
cinta tanpa syarat, cinta penuh ketulusan
dan semua itu hanya kudapatkan
dari dirimu seorang
terkadang aku jenuh menanti datangnya musim semi
saat dimana kau akan datang di hadapanku
mencium keningku, membelaiku
dan memelukku dengan sebuah ketulusan
kucoba cari hingga diri ini letih
tetapi tak kutemukan penggantimu di hati ini
bahkan 1001 bintang di langit tak dapat menggantikanmu
aku hanyalah aku
seorang camellia , gadis berusia 16 tahun
yang pada saat ini ingin menyatakan rasa sayang
untuk seseorang yang paling berarti dalam hidupku
yang selalu menjadi bahu ketikaku menangis
aku bukanlah seorang Kahlil Gibran
yang bisa mendayukan puisi dengan lantang
aku juga bukan seorang Shakespeare
penyair dunia yang bisa membuat orang mendayu dayu
tapi aku punya 1 hal,
1 kuasa untuk jujur kepada dirimu semata
bahwa aku akan terus menyayangimu, bunda...
keterbatasan milik sang bahasa
membatasi ungkapan dari lantunan kata kata
dan berjanjilah untuk selalu bahagia
karena ketika kau bahagia, begitipun aku
sesederhana itu, selama
sus bahagia lia juga bahagia...

lia...

yang akan selalu menyayangimu




"lia akan selalu mencintai sus seumur hidup lia.."