Rabu, 17 Juni 2009

Aku Enggan Terbangun

Aku Enggan Terbangun


Mengapa kau pergi meninggalkanku?

Mengapa tiadakah yang tahu?

Haluan nafasku pun tidak.

Apa guna dari sebuah genta?

Genta bukanlah genta sebelum dibunyikan.

Merpatiku.............

membawaku masuk dalam sebuah mimpi indah.

Saat bersamamu...

Aku merasakan kehangatan dari dua sisi matahari.

Tatapanmu mengosongkan pikiranku.

Senyumanmu melemahkan kerisauanku.

Nafasmu membuat darahku berhenti mengalir.

Lantunan kata demi kata

yang pernah hinggap dihinggap dibibirmu.

Selalu terngiang dalam denyut jantungku.

Janji janji yang pernah terurai di bibir manismu

selalu terdengar dan terbawa.

Dalam setiap denyut nadiku.

Mimpi tetaplah mimpi.

Ku tetap harus terbangun.

Dalam hitungan detik.

Kau hilang tiada jejak.

Namun,setelah airmataku habis terkuras.

Diriku bangun dan mulai tersadar.

Ada yang lebih dari diriku.

Kupernah merasakan kebahagiaan terbesar.

Yaitu rasa pasti diriku dicintaimu.

Kekecewaan terbekas dalam kalbuku.

Khayalku sirna terhembus angin.

Tak mampu kuukirkan dengan kata.

Akhirnya mimpiku tlah usai.

Harus kuucapkan..

Selamat tinggal mimpi indahku.

Selamat tinggal merpatiku.

Selamat tinggal kenanganku.

Selamat tinggal pula

pintu hatiku yang tlah terkunci rapat.

Karenamu membawa hatiku hanyut bersamamu hatimu.

Meski aku enggan terbangun


Karya : B. Camellia Intan W

Mother








Di waktu ku kecil, gembira dan senang
Tiada duka kukenal, tak kunjung mengerang
Disore hari nan sepi....ibuku bertelut
Sujud berdoa ku dengar namaku disebut


Di doa ibuku, namaku disebut
Di doa ibuku kudengar, ada namaku disebut

Sering ini kukenang, di masa yang berat
Di kala hidup mendesak dan nyaris kutersesat
Melintas gambar ibuku, sewaktu bertelut

Kembali sayup kudengar, ....namaku disebut

Di sore hari nan sepi... ibuku bertelut
Sujud berdoa ku dengar namaku disebut
Di doa ibuku, namaku disebut
Di doa ibuku dengar ada namaku disebut....

Ada namaku di sebut

Sahabat Sejati



SAHABAT SEJATI


.

Sahabat menaruh kasih setiap saat pada sahabatnya. Sahabat slalu ada dalam suka dan duka.

Tapi,di saat semua itu dilakukan tanpa sebuah kasih. Maka sia-sia lah persahabatan itu.

Kasih itu seperti sahabat sejati. Sahabat yang sabar mendengar setiap cerita dari sahabatnya.

Sahabat yang selalu ada untuk menemani sahabatnya berbagi kedamaian.

Memaafkan,memaklumi,mendoakan,memberikan kesempatan saat sahabat melakukan perkara

Menasihati,menemani saat dirinya di dalam kepahitan/sedang pilu,bersusah hatinya.

Kasih sahabat sejati itu tulus dan setia. Disaat ia ditinggalkan,ia tetap menanti dengan lapang dan sabar menunggu dan membuka tangannya selalu untuk sahabatnya.

Kasih itu tidak pernah berakhir , walau waktu,jarak,alam,dunia terkadang seakan memisahkan.

Tapi jiwa kebersamaan dan ketulusan takkan pernah mati di dalamnya.

Disaat sedang terjatuh dan dalam masalah. Dia siap menopang dan membangkitkan.

Tak pernah mengingat akan kesalahan,slalu ada untuknya di sepanjang hidup.

Disaat melakukan kesalahan,kembali diingatkan bukan ditinggalkan.

Terkadang memang rasanya begitu sulit dan jauh atas perbedaan yang ada.

Tapi justru dari perbedaan itu sahabat saling melengkapi.

Walau terkadang kebersamaan harus dilepas,ada satu yang takkan terlepas.

Keabadian dari pancaran ketulusan jiwa yang saling mengasihi.

Didalam jiwa tenang itu terkadang menghanyutkan seperti air tenang yang menghanyutkan.

Tapi,saat saling melengkapi. Setiap kerikil di depan mata kan musnah.

Tangisan dan tawa adalah milik bersama. Kasih dan ketulusan adalah hal yang paling besar.

Tanpa sebuah kasih yang penuh akan ketulusan,kasih itu adalah sia-sia dan tak berarti.

Apa yang diperjuangkan menjai tak bermakna tanpa kasih.

Sahabat selalu ingin memperbaharui supaya lebih baik di hari esok.

Hidup ini dijadikan berarti. Saat ada yang tersimpan dalam hati.

Sahabat itu yang kan membaca,dia yang akan selalu peduli dan yang kan mengerti.

Kasih itu berkuasa dan kuasanya nyata, besar. Kasih itu dalam dan murni.

Kasih yang terindah terdapat dalam hati yang mulia.

Saat semua ini kan musnah dari dunia,akan ada yang tetap tinggal di dalamnya.

Yaitu kasih sepanjang masa dan kasih yang penuh dengan ketulusan.

Maka,lakukanlah segala sesuatu dalam hidup ini dengan kasih.



my fav cars











mobil" keren..

cinta yg memilih cinta


CINTA YANG TAK DAPAT DIMENGERTI
UNTUK DIA YANG MENGUKIR KISAH



dia yang akhirnya datang
setelah penantian panjang kutunggu
dia yang hadir pada akhirnya
supaya kuhapuskan sgala pahitku

sudah lama sekali diriku
lupakan rasa yang dimiliki insan
terbiasa hidup sendiri
sebelum dia datang dan hapuskan lukaku

dia datang tuk hapuskan lukaku
dialah orang yang sembuhkan goresan itu
dia pula yang buka kembali luka itu
dialah yang memberikan goresan baru dihatiku

dia bagaikan fajar,diriku senja
dia bagaikan matahari,diriku purnama
dia bagaikan api berkobar,diriku air di lautan
dia bagaikan terang,diriku gelap

takkan pernah bersatu
dia dan diriku hidup di dunia berbeda
dia tak tercipta untuk ciptaan sepertiku
tangis dan tawanya bukan untuk dilalui bersamaku

mengapa dia diijinkan hadir di hidupku?
bila akhirnya dia bukan untukku
mengapa dia diijinkan mengobati lukaku?
bila akhirnya dia yang melukaiku

inikah yang disebut ketidakadilan
ketidakadilan yang mereka sebut cinta murni
murni yang diibaratkan seperti air mengalir
mengalir rasa cinta itu yang takkan terhenti

hari berganti bulan
bulan berganti tahun
siang berganti malam
malam berganti fajar

hidup itu terus berputar
tanpa pernah ada yang mengerti
rahasia alam yang begitu dashyat
yang takkan dapat dihentikan manusia

bila ada waktu tuk memilih
aku ingin memilih tuk tutup hatiku
tak untuk terkenang kembali
dan biarlah segalanya terhapus bagai sejarah

setiap tetes darah dalam nadi
setiap tetes tinta dalam kertas
setiap tetes hati dalam perasaan
yang membawa hati pergi entah kemana

tak ingin rasanya mencintaimu
tak ingin biarkan cinta menjadi milikmu
tak ingin putar setiap rasa yang ada
tak ingin dapat ingat akanmu

tapi mereka katakan padaku
supaya diriku tak berhenti disini
bilaku berhenti disini
aku takkan mengerti yang terjadi esok

bila harus terus kujalani ini
segala perasaan harus kuperjuangan
aku takut kembali gagal
dan hanya membawa tangis penyesalan


Created by : Brigitta Camellia Intan Widyanti

Tatha.luv.hachi

vinantra.88

holiday^.^



sejak graduation tgl 5 Juni 2009, aku uda libur.. ^.^

liburanku membosankan,skul jga ngebocenin,bdanya skul bsa ktemu tmen". liburan x ini membuad jadwal aku berubah. tidur pagi alias jam 2-an. trz bangun siank jam 1-an. aii,parah khan? liburan cma k mol,maen laptop,oL,baca",nulis",chad,dll. bocenn dehh..^.^

minggu dpn ada summer class di steMa,skul yg akan aku masukin. aiii,mlz khan?? hruz ngubah balik jadwall.. liburan sepiii bgdddd... makanya jdi bkin blog lge,trz nulis".akak..

aiii,,aku pgen jalan" getow.. tpi kyana blum bisa deh.
apalagi pngumuman klulusan bru hadir tgl 20 nantii..
Lama bgd khan???
tiap hari cma gni gtuw duankk.. pulza aj jdi boros bgdd..
maen truz m xtra,walo bocen. anjing kan ga bsa ngmg. lol.









aku yg kni bersemayam sepi.
memandang lautan luas yg terpampang dihadapku
menikmati sepoi angin dan bunyi ombak
melihat pasir putih yg menyisakan jejakku
aku memandang matahari yg bersinar dari sini
dan memandang matahari yg mulai menyipit dari sini

ditempatku kni berdiri aku merasakan sebuah kesejukan
dari sebuah hamparan yg membuatku merasa tenang
walau dibaliknya tersirat rasa rindu
yg membawakan kepadaku stiap harapan
aku yg kini penuh dengan diri ini
hnya ada aku dan diri ini di sini


di tengah samudera yg begitu luas
aku tetap seorang diri menatap dunia
tiada lagi yang menemaniku di balik batu karang
yg bersamaku mengukir tulisan
di atas pasir dengan kayu

ombak ini begitu tenang dan berarah
membawakan akan pikiranku
yang merasakan adanya titik jenuh dari kesendirian
aku yg terus mencari kedamaian
diantara sudut-sudut yg tak terpandang

bilaku tetap berdiri di tempatku kni
membiarkan angin menerbangkan rambutku
membawaku menyusuri perbatasan ini
antara air dan ombak liar
dan daratan tempatku bertapak.
aku kni hnya ingin menyium kedamaian

tatha. luv. 88