Kamis, 25 Juni 2009

Tuhanku


Tuhanku..
Bicara dan Dengarkanlah doaku yang jauh dari sempurna.
Temani aku di saat aku kesepian,
Isi aku di saat aku butuh pengajaran,
di saat aku kehausan beri aku minum,
di saat aku menahan lapar beri aku makanan.
Bantu aku Tuhanku di saat aku terjatuh
angkatku Tuhan di saat aku tak dapat bangkit
gendong aku di saat aku terpekur.

Nyanyikan dan bisikanlah dukunganMu itu,
bila aku sedang berkeluh kesah,
bila hati ini dirundung kecemasan,
bila aku bergelut dalam pergumulan batin
Angkat aku dari tempat perendahanku,

dengarkan teriak dan suaraku,
di saat aku tersungkur dan tergeletak.

Berikan padaku penghiburan di kala gundah menyelimutiku

Biarkan aku bernaung padamu di kala terik,

dan berteduh di tanganMu di kala badai.

Bila aku letih dan kelelahan dalam perjalananku
berilah tuntunanMu dalam langkahku.
Sudilah Engkau menjadi penghibur dan penolongku
Di kala aku dirundung bahaya.

Tuhanku,,

Izinkan aku hanya berpangku mesra denganMu
aku tak ingin membuatMu cemburu.
Biarkan aku yang adalah anakMu,

jadikan aku terangMu di tengah kegelapan dunia.

nice poem




Terkadang kita harus dapat membaca puisi" sastrawan dunia.
sebab setiap orang punya interspretasi sndiri ttg karyanya.

Terenggut


Hati ini direbut didepan mataku
menyisakan luluhnya sang perasaan
dengan sebuah panah yang kasatmata
yaitu panah cupid yang tertancap.
Perasaan yang mulai tumbuh dan berkembang
rasa yang muncul dalam diam dan sunyi
tumbuh diantara keheningan dan gema
datang tanpa disadari kehadirannya
Luluh dan akhirnya larut
semua kelakarnya terukir
limbung senada dalam senyum
tatapan mata yang penuh tawa
Satu hal yang terjadi sejak semula
bisikan kecil di sela pendengaran
degup dalam dada yang terus lari
lebih cepat hingga ingin terlepas
Semuanya sesuai denganku
aku tata segalanya indah
aku menjalani peranku kini
yang sesungguhnya jauh dari lubuk
Aku mendengar gema dari teriakan
loncatan cinta yang terbang
namun kenyataan yang ada
dia akan menguap suatu hari
aku yang menjelma
menjadi sama dengan angin
terlambat hati sadari
di telah tergapar diseberang laut.
Sang paras itu datang
prahara itu terlihat hadir
menggulung bentang cakrawala
bergerak menghapus fajar
Mendekati bayangan malam
di sini aku yang terseok menghalangi
kini aku bersama bayangan
sadar akan ada yang perlahan sirna
Ada 1rasa yang muncul dan tumbuh
tanpa perlu mata terbuka
pelan kesadaran itu datang
disaat kita ingin terbangun.
Hanya,,,,,,,,,
menyisakan hati ini
Hati yang kini luluh
dan akhirnya tak terbekas