Jumat, 25 Juni 2010

part 3

Mungkin memang dunia ini yang begitu sempit.

Ketika bergerak menuju arah manapun semuanya akan tetap sama.

Aku berfikir aku yang pertama kali melihatnya di belahan kota di ufuk timur.

Namun ternyata dia adalah seseorang yang pernah terikat oleh waktu.

Yang pernah berdiri tegak diantara dirimu di bagian ingatan yang telah lama terselubung.

Harus kuakui bahwa aku terjebak dan kini mulai mengerti.

Di waktu yang sama tanpa aku sadari kutemukan yang telah lama kucari sebagai hadiah untuk seseorang yang selalu ada untukku dan tanpa di sengaja dunia mempertemukan aku dengan satu satunya pula yang ingin kumiliki namun dia harus kuserahkan sendiri sebagai yang telah lama kucari untuk membahagiakan orang yang selalu membahagiakanku yang akhirnya membuat diriku dengan rela kehilangan kebahagiaan terakhir yang pernah ingin kumiliki.

Aku letih, aku lelah.

Terkadang aku terlalu letih untuk mengalah dan menjadi orang baik.

Aku ingin berontak sekuat tenaga, dan awalnya aku yakin aku bisa aku bisa lihat sinar itu.

Namun, pada saat itu pula.

Langit biru berubah kelabu.

Langit cerah berubah begitu gelap dan mendung.

Aku sadar bahwa aku tak akan bisa, diri ini terlalu letih dipermainkan.

Aku sadar bahwa aku tak bisa membahagiakan gadis itu.

Aku sadar bahwa aku tak bisa berada di sisinya lagi.

Aku menempati suatu posisi dan akan berakhir dengan cara yang sama yang pernah kulihat ketika aku untuk pertama kalinya melihat Kristal bening di mata gadis itu.

Dia yang kukasihi yang selalu ada untukku.

Yang selalu menyeka airmataku yang menemaniku di kala lara.

Dia yang berkorban untukku yang selalu siap untuk menghapuskan rengsaku.

Satu satunya hal yang tak dapat di korbankan untukku adalah gadis itu.

Aku sadar aku kalah, aku tak dapat merebut gadis itu dari tangan anak laki laki yang sebagian dirinya adalah diriku jua.

Yang tak pernah meninggalkanku.

Aku bisa mengubur kenangan yang telah terkubur untuk jatuh semakin dalam.

Namun aku kini belajar untuk dewasa dan memahami bahwa selamanya kenangan itu tetap ada dan tinggal di satu titik yang tak dapat kulihat.

Dan kini telah tibalah waktu untukku.

Mengembalikan kenangan itu kepada mereka yang berhak.

Menyatukan kepingan yang telah lama terpisahkan.

Mengakhiri sebuah permainan dan penantian panjang dan memberinya satu akhir dan jawaban dari ujung sebuah kisah.

Aku tak ada dalam kenangan itu, namun akulah yang terikat dengan benang tak kasatmata dengan semua kenangan itu.

Maka aku menjadi satu satunya yang harus mengembalikan sebuah kenangan yang seharusnya milik mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar