aku sadar kalo kini aku kehilangan segalanya.
segala yang pernah ada dalam genggamanku.
mereka pergi bersama meninggalkanku di sini yang merintih.
dalam waktu yang relatif cepat semua sirna dan terbang.
yang tadinya kertas kini adalah abu yang pergi dengan berkabung.
aku memang tahu apa yang ada dalam jangka panjang.
akan menyakitkan diri sendiri dan hati ini.
pedih tentang kenyataan yang kini mendera diri ini.
entah semua ini datang dari sapa dan karena sapa.
akukah yang melepaskan atau takdirku dilepaskan.
semua kini hanya tersisa guratan dari luka yang menari.
luka yang basah kini kembali berair.
mungkin hakikatnya dia takkan menjadi kering.
aku rela dan merelakan segala kepedihan ini.
melepas setiap jeritan hati yang enngan melepas.
aku tahu ini terlalu sulit di fikir dengan akal sehat.
terlalu menyakitkan kehilangan segalanya dalam waktu bersamaan.
kebahagiaan yang awalnya milikku.
kini lenyap tak bersisa dan entah terbang kemana.
aku bersama rintih hujan menyelamkan kepalaku ke paku air.
ingin aku berhenti untuk sekedar menikmati sisa sisa hari ini.
ak pernah mengira bahwa air yang turun beriringan ini.
akan jadi membawa air mataku pergi.
aku yang bertapak disini,sendiri.
menatap hampa ke bangunan tua penuh dengan tiang putih.
di antara pelantaran yang luas aku menangis sendiri.
di balik derasnya hujan yang membasahi tubuhku.
aku tak tahu apa kehilangan ini masih berujung atau tidak.
biar waktu yang kian bawa kemana aku kan pergi.
hati kecilku kini berbisik lembut di sela sela telinga.
semua asa dan kehilangan yang memporakporandakan.
akankah ada yang dapat membawa lukaku pergi jauh.
Bila tidak ada,
mungkin ini jalanku.
jalan yang tak memiliki arah balik.
mungkin telah waktunya aku menyerah.
merebahkan diri atas 1kata.
KEHILANGAN.
segala yang pernah ada dalam genggamanku.
mereka pergi bersama meninggalkanku di sini yang merintih.
dalam waktu yang relatif cepat semua sirna dan terbang.
yang tadinya kertas kini adalah abu yang pergi dengan berkabung.
aku memang tahu apa yang ada dalam jangka panjang.
akan menyakitkan diri sendiri dan hati ini.
pedih tentang kenyataan yang kini mendera diri ini.
entah semua ini datang dari sapa dan karena sapa.
akukah yang melepaskan atau takdirku dilepaskan.
semua kini hanya tersisa guratan dari luka yang menari.
luka yang basah kini kembali berair.
mungkin hakikatnya dia takkan menjadi kering.
aku rela dan merelakan segala kepedihan ini.
melepas setiap jeritan hati yang enngan melepas.
aku tahu ini terlalu sulit di fikir dengan akal sehat.
terlalu menyakitkan kehilangan segalanya dalam waktu bersamaan.
kebahagiaan yang awalnya milikku.
kini lenyap tak bersisa dan entah terbang kemana.
aku bersama rintih hujan menyelamkan kepalaku ke paku air.
ingin aku berhenti untuk sekedar menikmati sisa sisa hari ini.
ak pernah mengira bahwa air yang turun beriringan ini.
akan jadi membawa air mataku pergi.
aku yang bertapak disini,sendiri.
menatap hampa ke bangunan tua penuh dengan tiang putih.
di antara pelantaran yang luas aku menangis sendiri.
di balik derasnya hujan yang membasahi tubuhku.
aku tak tahu apa kehilangan ini masih berujung atau tidak.
biar waktu yang kian bawa kemana aku kan pergi.
hati kecilku kini berbisik lembut di sela sela telinga.
semua asa dan kehilangan yang memporakporandakan.
akankah ada yang dapat membawa lukaku pergi jauh.
Bila tidak ada,
mungkin ini jalanku.
jalan yang tak memiliki arah balik.
mungkin telah waktunya aku menyerah.
merebahkan diri atas 1kata.
KEHILANGAN.