kini saat aku harus membuka lembaran baru.
menatap sebuah kertas putih yang masih bersemi
dan kini harus kuukir dengan tinta hitam.
masa yang telah berlalu,
menjadi sang kenangan yang kini tertidur lelap.
menenangkan diri untuk menyepi.
kini,telah tiba satu masa.
dimana ku menemukan sang pemegang kunci
dan akhirnya sang pintu kembali terbuka.
sang pemegang kunci,
datang tanpa sedikitpun pemberitahuan.
menyusup di saat hati ini lengah.
tak pernah ad isyarat dalam hening.
semua kehampaan kini tlah musnah,
sang pemegang kunci mulai mengukir kisah.
ada sebuah pahatan dari sebuah hati,
yang rindu dan telah lama melupakan
satu kata yang mereka sebut "cinta"
sang pemegang kunci,
kini penuh dengan sendu tawa,derai tangis.
dan bersedia untuk berdiri di sampingku.
memberikan pundaknya untukku menangis,
menyeka airmata dari mata ini,
menghapus dan menggantinya dengan senyum.
kini telah kubongkar seluruh diri ini,
menjalankan sang waktu apa adanya,
menyerahkannya pada rahasia kehidupan..
~88~
menatap sebuah kertas putih yang masih bersemi
dan kini harus kuukir dengan tinta hitam.
masa yang telah berlalu,
menjadi sang kenangan yang kini tertidur lelap.
menenangkan diri untuk menyepi.
kini,telah tiba satu masa.
dimana ku menemukan sang pemegang kunci
dan akhirnya sang pintu kembali terbuka.
sang pemegang kunci,
datang tanpa sedikitpun pemberitahuan.
menyusup di saat hati ini lengah.
tak pernah ad isyarat dalam hening.
semua kehampaan kini tlah musnah,
sang pemegang kunci mulai mengukir kisah.
ada sebuah pahatan dari sebuah hati,
yang rindu dan telah lama melupakan
satu kata yang mereka sebut "cinta"
sang pemegang kunci,
kini penuh dengan sendu tawa,derai tangis.
dan bersedia untuk berdiri di sampingku.
memberikan pundaknya untukku menangis,
menyeka airmata dari mata ini,
menghapus dan menggantinya dengan senyum.
kini telah kubongkar seluruh diri ini,
menjalankan sang waktu apa adanya,
menyerahkannya pada rahasia kehidupan..
~88~