Sabtu, 20 Juni 2009

Pengharapan


aku berharap pada sebuah kenyataan yang jelas" ada dihadapanku mengenai dia.
dia yg telah lama dan secara mengendap ngendap mendiami diri ini.
menyingkirkan segalanya dan menyelinap dalam hati yg saat itu lengah.
maafkan aku yg terus mencoba berharap pda pngharapan kosong.
Bila kau memang benar" ingin aku datang untuk bertemu denganmu.
apa arti itu semua,mgknkah itu adalah prtemuan trakhir kita?

aku tlalu pengecut dan tak dapat berfikir jernih tentangnya.
izinkan aku pergi,izinkan aku melangkah,izinkan aku berjalan.
semua ini terlalu sulit tuk akal sehatku fikirkan dan cerna.
untuk bertemu denganku,untuk kulepaskan selamanya.
menghempas secara perlahan dan menatap dirinya.
menatap punggungnya yg menjauh dari pandangan mata ini.

dulu aku sering mendengar tentang cinta yg tak dapat memiliki.

kini aku sadar dan terbangun pada satu cela tentang kenyataan.
ternyata memang bnyk cinta yg terlalu jauh untuk diraih.
aku bukan org yg bisa menyerukan cinta dengan lantang,
aku bukan org yg bisa membuat dayuan kata cinta
aku hnya seorang diri yg ingin mnyatakan sayang yg tertahan pada yg terkasih.

aku terjerat dlm sbuah kisah dan dilemanya.
cinta yg menyalahartikan sebuah arti dari persahabatan.
dia yg jelas hadir sebagai sahabat dan menawarkan ktulusan.
aku salah mengartikannya,shingga aku jatuh dan terjerat karenanya.
aku merasa dia bukan pertama,tapi he's the one.

tapi kini,keadaan memaksakan kakiku tuk melangkah.
pada satu ratapan yg menantiku di ujung sana.
aku yg kan pergi jauh melepasnya tuk yang terbaik.
meninggalkan sebauh kenangan tuk dihapuskan oleh waktu.
Jangan bicara soal kesedihan yg kni menderaku.

aku tak dapat ungkapkan itu semua.
aku tak dapat menghitung tetes kesedihan itu.
aku yang kini harus benar" memalingkan muka darinya.
berjalan dalam langkah dan jalur yg berbeda.
menyisihkan semua teriakan yg masih terdengar dari sini.
namaku yg terus dia serukan tnpa tatapan berarti.

Maaf,aku yg tak dapat ada lagi untuk menemanimu melewati hari.
Maaf,untuk setiap kkecewaan tak tertulis untukku.
Maaf,untuk dusta dan pengkhianatanku.
Tapi,izinkan dia untuk mempercayai ini yang terbaik.

Suara,nyanyian,senyum,tangisannya menjadi kalbuku.
mungkin aku bodoh karena meninggalkanmu.
tapi aku butuh waktu bersama kesendirianku.
dmna hnya ada aku dan diriku dlm khampaan.

mungkin harapanku kni hnya sisa sebuah embun.
embun hasil dari hujan tadi malam.
aku yg melepaskannya meski rasa sakit
tersungging dari mata yg tak dapat meneteskan lagi.
sebuah kesedihan yg tak tertahan dan ternilai.
menggantikan setiap kesakitan dgn teriakan dlm hati.
aku kini pergi sebab sebuah knyataan yg tak dapat diubah.
dan tiada lagi sepercikpun harapan.


With Love, Brigitta Camellia Intan Widyanti
Sabtu,20 Juni 2009.



1 komentar:

  1. saat" trakhir ini.. jgn diancurin.jangan mnghindar krna lo bkal trhindar dgn sndri naa..

    BalasHapus